IKLIM DAN MANUSIA
A. Pengaruh Iklim terhadap Pertanian dan
Peternakan
Ø
Iklim membatasi pertumbuhan tanaman di muka
bumi, sehingga membatasi hasil panen,
Ø
Hewan piaraan tanggap thd perbedaan iklim, baik
scr fisiologis maupun dalam makanannya,
Ø
Tanaman dan hewan dalam berproduksi mempunyai
kondisi iklim optimumnya,
Ø
Antara pola iklim dengan distribusi tanaman ada
hubungan erat, sehingga bbrp klasifikasi iklim didasarkan pada dunia
tumbuh-tumbuhan,
Ø
Iklim tidak hanya mempengaruhi tanaman, tetapi
dipengaruhi oleh tanaman, contohnya: hutan lebat dapat menambah jumlah
kelembaban di udara melalui transpirasi, tetapi bayangan dari pepohonan dapat
menurunkan suhu udara sehingga penguapan rendah,
Ø Unsur-unsur
iklim yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman adalah: curah hujan, suhu, angin,
sinar matahari, kelembaban dan evapotranspirasi.
Unsur-unsur
Iklim yang Mempengaruhi Pertumbuhan Tanaman
curah
hujan,
suhu,
angin,
sinar
matahari,
kelembapan
dan
Evapotranspirasi
(penguapan dan transpirasi)
CURAH HUJAN
Curah
hujan menentukan pembagian jenis tanaman, seperti: hutan, semak, padang rumut
atau gurun. Setiap tanaman
membutuhkan air yang berbeda-beda, sehingga tanaman dapat dibagi menjadi 3 kelompok utama, yaitu:
a.
Hygrophytes : tanaman yang hidup dalam kondisi
jumlah air banyak, misalnya: bakau
b. Mesophytes :
tanaman yang membutuhkan air dalam jumlah sedang, seperti halnya pada tanaman
umumnya.
c. Xerophytes :
tanaman yang hidupnya menyesuaikan dengan keadaan air, sehingga untuk
mengimbangi efek kekeringan maka daun dilapisi lilin, sedang untuk mengurangi
transpirasi, kulit pohon menjadi tebal dan sistem akar menjadi dalam.
SUHU
Klasifikasi tanaman berdasarkan suhu menurut De Candolle, yaitu:
a.
Megatermal,
Jika bulan terdingin mempunyai suhu lebih besar dari 64,4°F (18°C),
b.
Mesotermal,
jika suhu bulan terdingin kurang dari 64,4°F tetapi lebih besar dari 26,6°F(-3°C) dan bulan
terpanas lebih besar dari 50°F (10°C), musim dingin pendek,
c.
Mikrotermal,
jika suhu bulan terpanas di atas 50°F dan bulan terdingin kurang dari 26,6°F,
musim dingin panjang,
d.
Hekistotermal,
jika suhu bulan terpanas kurang dari 50°F tidak ada musim panas
ANGIN
1.
Angin
mempercepat proses evapo-transpirasi
dan mempengaruhi tanaman menjadi kering.
2. Angin
yang kuat dapat menggaggu aktivitas penyerbukan oleh serangga dan dapat merusak
tanaman serta menumbangkan tanaman yang sedang tumbuh.
3. Angin merupakan perantara dalam penyebaran
tepung sari dan pembenihan alamiah yang diperlukan dalam tanaman, sehingga
dapat mempengaruhi produktivitas tanaman.
4. Angin dapat membantu dalam menyediakan
karbondioksida untuk pertumbuhan tanaman.
SINAR MATAHARI
Sinar matahari mempunyai peranan penting bagi tanaman yaitu membantu
dalam proses fotosintesis, sehingga tanaman dapat:
a.
memproduksi
khlorofil untuk asimilasi,
b.
menyerap karbon dioksida (CO2), dan
c.
memproduksi oksigen (O2).
Peningkatan cahaya matahari dapat mempercepat pembungaan dan pembuahan,
sedang penurunan intensitas radiasi matahari akan memperpanjang masa
pertumbuhan tanaman
KELEMBABAN
1.
Kelembaban
mempengaruhi tanaman dalam evapotranspirasi
dan jumlah air yang harus diserap.
2.
Kelembaban
banyak berhubungan dengan suhu, curah hujan dan angin, sehingga hubungan antara unsur-unsur iklim tersebut, misalnya suhu udara dengan curah hujan menjadi dasar dalam pembagian distribusi iklim dan tanaman.
B. Pengaruh Iklim terhadap Kesehatan Manusia
Iklim berpengaruh
terhadap kesehatan manusia, karena:
Ø Kesehatan,
energi dan kenyamanan manusia lebih ditentukan oleh cuaca dan iklim daripada
oleh unsur lingkungan fisis.
Ø Pilihan jenis
makanan dan pakaian cenderung mencerminkan cuaca dan iklim, bahkan mental dan
emosi manusia dipengaruhi oleh keadaan cuaca dan iklim.
Ø Tidak semua
insan mempunyai reaksi yang sama terhadap kondisi iklim, hubungannya sangat
rumit bergantung pada beda fisik seseorang, usia, makanan dan pengaruh budaya.
Ø Beberapa
penyakit secara langsung disebabkan oleh iklim. Gabungan unsur-unsur iklim
tertentu dapat menguatkan atau melemahkan daya tahan tubuh terhadap penyakit,
contohnya: terkena udara dingin di tempat terbuka dalam waktu lama dapat
mengubah keseimbangan panas tubuh, sehingga menurunkan ketahanan tubuh dan dpt
menimbulkan kematian. Di daerah tropis penurunan suhu udara mendadak dapat
diikuti oleh menjangkitnya suatu penyakit, seperti: radang sendi, pembengkakan
rongga hidung, gatalan pada tangan dan kaki dll.
Ø Seseorang yang
tidak dapat menyesuaikan laju aktivitas fisiknya dalam suhu tinggi atau rendah
sering menderita kelelahan dan mudah terkena penyakit.
Ø Reaksi tubuh thd
suhu udara dipengaruhi oleh laju konduksi, konveksi, radiasi panas serta
pendinginan akibat penguapan pada permukaan kulit dan dalam sistem pernafasan
Ø Kelembapan nisbi
sangat rendah menyebabkan angin berdebu yang mengganggu saluran pernafasan dan
membuat orang lebih rentan terhadap infeksi.
Ø Kondisi atmosfer
yang baik dapat membantu tubuh dalam menangkis penyakit, seperti: udara segar,
sinar matahari, suhu yang sejuk dan kelembapan nisbi yang sedang semuanya
mengandung nilai-nilai pengobatan.
Estimasi
Empiris Perasaan Fisik
•
Indeks
Ketidaknyamanan (discomfort), sering disebut indeks suhu-kelembaban,
yaitu untuk menunjukkan derajat perasaan ketidaknyamanan pada manusia.
•
Thom
(1959) menyatakan indeks ketidaknyamanan didasarkan pada kebudayaan dan
lingkungannya dan dengan persamaan:
IT = 0,4 (T + Td) + 15,
atau
IT = T – 0,55 (1 – 0,01
RH) (T – 58)
T = suhu udara
Td = suhu titik embun
RH = kelembaban nisbi (Tidak berlaku di Afrika & Asia)
IT <70, orang tidak
merasa ketidaknyamanan
IT antara 70 sampai
<75, bbrp orang merasa tidak nyaman
IT = antara 75 sampai
<80, 50% orang merasa tidak nyaman
IT >80, kebanyakan
orang menunjukkan tanda ketidaknyamanan
Grafik Indeks
Ketidaknyamanan
Pengaruh
Iklim yang Merugikan Manusia
Pengaruh Radiasi,
Pengaruh Suhu,
Pengaruh Kelembaban dan Suhu,
Pengaruh Tekanan
Udara,
Pengaruh Kabas
(Smog),
Pengaruh Faktor
Lainnya.
PENGARUH RADIASI
Radiasi
matahari yang kuat dapat menimbulkan penambahan radiasi ultraviolet, sehingga
mengakibatkan kebakaran pada kulit dan dapat memacu terjadinya kanker kulit,
Radiasi
matahari yang kuat dapat menyebabkan conjunctivitis, yaitu penyakit mata yang
conjunctivanya meradang, sehingga mata berwarna merah dan bila kena cahaya
matahari terasa pedih atau nyeri
PENGARUH SUHU
Suhu
ekstrim sering menimbulkan sakit, tetapi bagi manusia yang lama tinggal di
atasnya akan memperoleh kekebalan, misal: orang arab di daerah gurun atau orang
eskimo di daerah kutub
Bila
tubuh menderita kehilangan air dan garam terlalu banyak pada waktu berkeringat,
maka akan terjadi kejang atau kram. Sebaliknya pada keadaan suhu yang sangat
dingin dapat menimbulkan radang kedinginan yang sangat berbahaya terutama sakit
radang paru-paru (pneumonia). Sakit radang paru-paru banyak ditemukan di tanah
tinggi Bolivia pada waktu musim dingin, dikenal sebagai musim kematian.
PENGARUH KELEMBABAN DAN SUHU
Keadaan
suhu dan kelembaban yang tinggi akan mengakibatkan meletusnya bintik-bintik
kulit yang sangat gatal, misalnya kudis. Hal ini dapat dihindari dengan
memindahkan penderita ke tempat lain yang iklimnya lebih sehat.
Iklim
laut dengan kelembapan yang tinggi dan musim dingin yang lembab dapat
menimbulkan penyakit encok dan penyakit tulang.
Keadaan
suhu yang panas disertai kelembaban yang sangat rendah dapat mengakibatkan
pecah-pecah pada kulit dan bibir, selain itu dapat menimbulkan pendarahan pada
hidung.
Keadaan
suhu yang dingin dengan kondisi kebasahan dapat menambah penderita sakit
paru-paru, sedang gabungan antara suhu dingin dan basah kuyup pada pakaian atau
sepatu dapat menyebabkan penyakit kaki bahkan menyebabkan kematian, misal:
korban pendaki gunung
PENGARUH TEKANAN UDARA
Tekanan
udara ada hubungannya dengan ketinggian, tekanan udara berkurang dengan
bertambahnya ketinggaian suatu tempat.
Ditinjau
dari segi tekanan atmosfer, tidak mungkin manusia akan hidup atau tinggal
secara terus menerus pada daerah dengan ketinggian di atas 17.000 kaki atau
5.180 m, karena atmosfernya menipis sehingga jumlah zat asam yang dibutuhkan
sangat kurang
PENGARUH KABAS/SMOG
Kabas adalah campuran antara asap (smoke)
dan kabut (fog). Kabas dapat menyebabkan kabut biasa menjadi kabut yang lebih
buruk. Pengaruh kabas bagi
kehidupan manusia dapat secara langsung maupun tidak langsung, yaitu:
Pengaruh
langsung, mempengaruhi jarak pandang dan pernafasan manusia serta dapat
mengakibatkan kematian penduduk terutama orang-orang tua dan anak-anak kecil,
apabila dalam kabas banyak mengandung gas-gas dari industri yang beracun dan
mempunyai konsentrasi yang besar.
Pengaruh
tidak langsung, disebabkan banyaknya kecelakaan lalu lintas akibat jarak
pandang berkurang pada waktu adanya kabas.
PENGARUH FAKTOR LAINNYA
Faktor lain yang dapat merugikan kehidupan manusia, misalnya:
banjir,
Kekeringan,
siklon
tropis,
gelombang
pasang dan lain-lain
Pengaruh
Iklim yang Bermanfaat Bagi Manusia
Beberapa unsur
iklim dapat bersifat mendorong kegiatan manusia, misalnya dengan adanya
kesulitan hidup yang diakibatkan oleh iklim maka seseorang dapat menjadi ulet
atau tabah untuk berusaha menaklukkan kesukaran-kesukaran yang disebabkan oleh
iklim.
Unsur iklim yang
sangat bermanfat bagi kesehatan manusia diantaranya adalah radiasi matahari,
karena:
a. radiasi
ultraviolet dari matahari dapat
membinasakan beberapa kuman atau bakteri,
b. radiasi
ultraviolet dari matahari dapat mencegah penyakit tulang, karena mendukung terbentuknya vitamin D di
dalam tubuh untuk proses pembentukan tulang,
c. secara psikologi radiasi matahari sangat berfaedah bagi kesehatan manusia, terutama setelah seseorang habis bekerja dari
dalam ruangan yang gelap
IKLIM DAN PENYAKIT
Ada dua aspek dasar pengaruh iklim pada penyakit:
Hubungan faktor
iklim thd organisme penyakit atau penyebarannya, dpt diuraikan sbb:
berkaitan dengan suhu dan kebasahan/kelembaban, di
daerah tropis dan subtropis demam kuning dan malaria disebabkan oleh jenis
nyamuk anopheles,
kebanyakan penyakit mengikuti pola musiman yang
berbeda, misal radang paru-paru dan influensa sering terjadi di musim dingin,
sedang campak/cacar air dan penyakit jengkering (scarlet fever) terjadi di
musim semi (lihat gambar).
Pengaruh cuaca
dan iklim thd ketahanan tubuh, dapat menguatkan atau melemahkan daya tahan
tubuh terhadap penyakit, contoh:
udara dingin menurunkan ketahanan tubuh thd
penyakit,
di daerah tropis penurunan suhu udara yg mendadak
dpt diikuti perjangkitan suatu penyakit,
Seseorang yg tidak dpt menyesuaikan laju aktivitas
fisiknya dalam suhu tinggi atau rendah sering menderita kelelahan dan mudah
terkena penyakit,
kelembaban nisbi yg sangat rendah menyebabkan angin
berdebu, sehingga mengganggu saluran pernafasan,
Angin merupakan salah satu faktor penyebab demam
karena alergi, akibat dari kepekaan seseorang oleh suatu benda yang tertiup
angin
AKLIMATISASI
Aklimatisasi
adalah proses saat manusia dan hewan dpt menyesuaikan diri thd kondisi iklim
sekitarnya,
Aklimatisasi
menunjukkan perubahan dalam tubuh manusia akibat perubahan iklim, yang berarti
bahwa penurunan ketegangan fisiologis terjadi jika tubuh terus menerus
dihadapkan pada kondisi yang baru,
Suhu merupakan
unsur iklim yang paling penting dalam aklimatisasi,
Penduduk di
daerah beriklim dingin tdk dpt bertahan terus menerus tanpa pakaian yang
memadai, karena udara dingin cenderung mengurangi aliran darah ke pembuluh
rambut (kapiler) di sekitar kulit, kekentalan (viskositas) darah dan jumlah sel
darah putih yang beredar meningkat, hati membesar, selera makan dan konsumsi
oksigen meningkat dalam usaha tubuh memelihara panas tubuh,
Di daerah
dataran tinggi, penyesuaian harus dilakukan thd suhu dan tekanan udara yang
rendah, yaitu dengan peningkatan laju denyut nadi dan pernafasan. Hal ini
karena persediaan oksigen di dataran tinggi jumlahnya semakin berkurang,
sehingga penduduk yang tinggal di dataran tinggi mempunyai daya tahan paru-paru
lebih kuat dan rongga dada lebih besar.
ATMOSFER DAN PEMCEMARAN UDARA
Atmosfer adalah
tempat penyimpanan semua jenis pencemar yang berupa gas, cair dan padat,
sehingga dpt merugikan kehidupan,
Atmosfer
berperan sebagai pengencer konsentrasi pencemaran dan dpt sebagai sumber yg
menyingkirkan atau pendaur (perputaran) kembali pencemaran udara,
Dampak
pencemaran udara di atmosfer adalah terjadinya efek rumah kaca dan pengurangan
lapisan ozon
PARTIKULAT
Partikulat
adalah pencemaran padat atau cair yang berukuran antara (0,001 – 500) mm, dan mempunyai
waktu tinggal di udara antara bbrp detik sampai bbrp bulan, dgn penggolongan
sbb:
asap
(fumes) : 0,001 – 1 mm,
kabut
(mist) : 1 – 10 mm,
debu
halus : 10 - ≤ 100 mm,
debu
kasar : > 100 mm
Partikulat dpt
terbentuk dari campuran zat cair dgn sulfur dioksida yg bersifat korosif thd
barang-barang logam, dan partikulat yg mengandung fluor atau magnesium oksida
dpt mengganggu pertumbuhan tanaman,
Partikulat yg mengandung
timbal (Pb) dgn ukuran 2 – 3 mikron dpt masuk ke tubuh lewat paru-paru dan
tidak dpt keluar lagi, sehingga bersifat racun,
Sumber utama
partikulat adalah pembakaran batubara, proses industri (logam, kimia, semen,
pabrik kertas, dll), kebakaran hutan dan pembakaran sampah pertanian.
KARBON MONOKSIDA (CO)
Karbon monoksida
adalah pencemar primer berbentuk gas yang sangat stabil di udara, mempunyai
waktu tinggal 2 – 4 bulan,
Sumber utama CO
berasal dari asap kendaraan bermotor, kedua berasal dari proses industri,
ketiga berasal dari pembakaran sampah pertanian dan keempat berasal dari
kebakaran hutan,
CO mempunyai
daya gabung (afinitas) dengan haemoglobin 210 kali lebih besar dibandingkan
oksigen. Apabila konsentrasi CO di udara mencapai 0,1% menyebabkan kapasitas
darah dalam pengangkutan oksigen berkurang 50% dan berakibat berkurangnya
penglihatan dan reaksi fisik, sedang apabila konsentrasi CO di udara mencapai
0,5% menyebabkan pingsan dan kematian.
OKSIDA SULFUR (SO)
Sulfur dioksida
(SO2) dan sulfur trioksida (SO3) merupakan bentuk oksida sulfur yang banyak
ditemui di atmosfer,
SO2 merupakan
pencemar primer yang di atmosfer bereaksi dengan pencemar lain membentuk
senyawa sulfur yang menyebabkan hujan asam, yang bersifat korosif,
Konsentrasi
oksida sulfur terbesar berasal dari emisi pembakaran batubara, kedua berasal
dari emisi proses industri,
Oksida sulfur
menyebabkan pembentukan asam yang mengganggu paru-paru, saraf dan menimbulkan
asma,
Oksida sulfur
dengan konsentrasi di atas 3 ppm berbau tajam dan dpt menimbulkan mati lemas
jika berlangsung lama
OKSIDA NITROGEN
Oksida nitrogen
(N0x) merupakan pencemar primer yang paling banyak dijumpai di udara,
Jenis oksida
nitrogen yang menyebabkan pencemaran udara adalah N2O,NO dan NO2,
Nitrogen
dioksida bersama dengan hidrokarbon dapat menimbulkan “kabas fotokimia”, dan
jika bereaksi dengan uap air di udara akan membentuk asam nitrat yang
menyebabkan hujan asam,
Oksida nitrogen
dalam kadar yang tinggi dpt mengganggu kesehatan manusia, spt: iritasi pd
pernafasan dan penyakit paru-paru yg kronis,
Oksida nitrogen
dgn konsentrasi 0,001 ppm menyebabkan bronkhitis pd anak-anak usia 2 – 3 tahun,
Sumber utama
oksida nitrogen adalah kendaraan bermotor dan stasiun pembangkit energi
(generator)
HIDROKARBON
Hidrokarbon merupakan
komponen yang sangat penting dalam “kabas fotokimia”,
Hidrokarbon
menyebabkan iritasi (rasa pedih) pada mata dan gangguan pernafasan,
Hidrokarbon
jenis aromatik dan aldehida yang banyak dijumpai dalam bahan solar diperkirakan
sbg penyebab kanker,
Sumber utama
hidrokarbon diemisikan oleh kendaraan bermotor dan proses industri
PARAMETER METEOROLOGI TERHADAP PENCEMARAN
Parameter
meteorologi primer yang peka thd dispersi pencemaran adalah angin, gradien suhu
vertikal dan tinggi campuran, sedang parameter meteorologi sekunder adalah
curah hujan, kabut dan radiasi matahari.
Angin. Peubah
arah dan kecepatan angin menunjukkan arah penyebaran dan fluktuasi konsentrasi
pencemar di atmosfer
Gradien suhu
vertikal adalah perubahan suhu thd ketinggian,
Parameter ini
menyatakan tingkat stabilitas atmosfer dan lapisan inversi suhu yang
berpengaruh pada kualitas udara,
Inversi
berbahaya adalah lapisan dengan konsentrasi pencemaran di permukaan tanah
sangat tinggi, dengan perincian sbb:
Ø
inversi suhu permukaan dengan ketebalan
sekurang-kurangnya 300 m,
Ø
inversi suhu atas dengan ketinggian tidak lebih
dari 1000 m
Tinggi campuran
adalah puncak lapisan atmosfer tempat terjadinya pencampuran vertikal yang
mempunyai nisbi kuat dan penurunan suhu mendekati adiabatik kering,
Pada musim
dingin tinggi campuran berkisar antara 500 sampai 1500 m, sedang pada musim
panas antara 600 sampai 4100 m
Curah hujan
bertindak sbg pencuci atmosfer dan mengurangi penyebaran pencemaran di
atmosfer. Air hujan dpt bergabung dengan sulfur menjadi asam sulfat sbg hujan
asam
Kabut dapat
mengurangi radiasi matahari yang jatuh ke permukaan bumi, sehingga menghalangi
terjadinya pencampuran pada siang hari. Kabut yang bercampur dengan asap atau
pencemar lain disebut kabas.
Radiasi matahari
dipakai untuk membandingkan pengurangan (atenuasi) radiasi yang diterima di
daerah tercemar dengan daerah bersih
C. PENGARUH IKLIM TERHADAP TRANSPORTASI
Unsur iklim
seperti curah hujan, kabut dan angin sering menghambat transportasi darat
terutama jika terjadi kabut tebal, hujan lebat dan tanah longsor.
Dalam pelayaran
unsur iklim seperti angin kencang dapat menimbulkan gelombang laut yang besar,
lebih-lebih jika terjadi siklon tropis yang dapat membahayakan awak kapal dan
penumpangnya.
Cuaca buruk
merupakan masalah yang memerlukan perhatian khusus dan serius di dalam dunia
penerbangan.
PENGARUH CUACA TERHADAP
TRANSPORTASI UDARA
Informasi cuaca
yang diperlukan dalam penerbangan meliputi kondisi cuaca saat lepas landas
(take off), pendaratan (landing) dan sepanjang trayek yang ditempuh,
Unsur cuaca yang
menentukan penerbangan adalah arah dan kecepatan angin pada berbagai
ketinggian, perawanan (awan rendah dan kabut), tinggi dan ketebalan awan, jarak
pandang (penglihatan), hujan badai disertai petir, turbulensi udara dan pengendapan
es
PENGARUH IKLIM TERHADAP
BANGUNAN
Seorang arsitek harus
memikirkan faktor iklim agar bangunan yang dirancang sesuai dengan
kondisi cuaca setempat. Data iklim
yang diperlukan arsitek berkaitan dengan beberapa pertimbangan, yaitu:
Pertimbangan
Panas
Ventilasi
dan Angin
Sinar
Matahari
Aspek
Hujan dan Kelembaban
PERTIMBANGAN PANAS
Agar dapat mempertimbangkan
dengan benar mengenai beban panas terhadap sebuah bangunan, maka perlu mengetahui besaran unsur dalam
persamaan keseimbangan panas dan perlu mengetahui besaran unsur iklim untuk
musim yang berbeda, sehingga idealnya seorang arsitek mengetahui suhu
udara, radiasi matahari,
kelembaban udara dan kecepatan angin serta pengetahuan mengenai analisis frekwensi dan
hubungan antar variabel tersebut
VENTILASI DAN ANGIN
Data
tentang kecepatan dan arah
angin sangat diperlukan agar dapat memberikan informasi yang lebih teliti
mengenai ventilasi dan tekanan angin pada sebuah perencanaan bangunan.
Bertambahnya
kecepatan angin dan bertambahnya tinggi bangunan harus diperhitungkan oleh
perencana, karena tekanan angin pada bangunan menjadi pertimbangan yang sangat
penting untuk bangunan yang akan dirancang tahan angin maksimum.
Tekanan
angin sebanding dengan kuadrat kecepatan angin dikalikan dengan faktor yang bergantung
pada bentuk konstruksi.
Untuk
sebuah rumah tekanan angin dinamis adalah sekitar 0,003 pon/(kaki)² untuk
kecepatan angin 0,7 mil/jam, dan meningkat menjadi kira-kira 5,7 pon/(kaki)²
untuk kecepatan angin 30 mil/jam.
SINAR MATAHARI
Unsur iklim yang memainkan
peranan sangat penting dalam bangunan adalah “cahaya matahari” sebagai
pencahayaan alami di dalam bangunan di siang hari,karena sangat sedikit
pengukuran nilai cahaya matahari dalam berbagai pustaka, maka informasinya harus
diubah dari data radiasi matahari atau durasi penyinaran matahari.
ASPEK HUJAN DAN KELEMBABAN
Curah
hujan berpengaruh pada bagian luar dari bangunan, jika curah hujan disertai
dengan angin kencang kemungkinan dapat mempengaruhi bagian dalam bangunan.
Sampai
sekarang sedikit sekali diketahui tentang sudut jatuh dari tetes hujan yang
jatuh. Penyelidikan Lacy (1951) menunjukkan bahwa di daerah london, sudut jatuh
dari tetes hujan yang jatuh beragam dari 30° dalam musim dingin sampai 15°
terhadap vertikal pada musim panas.
Didaerah
tropis tempat terjadinya hujan lebat vertikal dengan dimensi hujan yang lebih
besar, curah hujan mendekati vertikal, kecuali disertai angin yang kencang.
Dengan
membuat asumsi mengenai arah angin yang lazim terdapat, dimungkinkan untuk
membuat dinding pelindung atau pelindung lainnya agar menaungi dinding rumah
dari serangan badai hujan yang lebat
KLASIFIKASI IKLIM UNTUK
BANGUNAN
Daerah
tropis dapat dibedakan menjadi 5 bagian utama, yaitu:
1) Terik
lembab,
2) Kepulauan
tropis,
3) Terik
kering,
4) Savana
atau padang rumput, dan
5) Tanah
tinggi.
Daerah
subtropis dapat dibedakan menjadi 3 bagian utama, yaitu:
6)
Iklim mediteranean,
7)
Daerah pantai timur,
8)
Daerah gurun.
Daerah
dingin
Daerah
sangat dingin
Rumah di daerah terik lembab banyak terdapat
tumbuh-tumbuhan yang rapat, sehingga ketersediaan kayu memungkinkan penduduk
membangun rumah untuk melindungi diri dari binatang buas dan insekta.
Rumah
di daerah kepulauan tropis mempunyai pola yang sama dengan daerah terik lembab,
bedanya pengaruh angin darat dan angin laut lebih tegas,
Rumah
biasanya dibuat dari bambu yang dengan mudah dinaikkan pada waktu hujan lebat,
kemudian diturunkan kembali,
Rumah
biasanya terdiri atas satu kamar agar dapat
memanfaatkan pengaruh angin
Daerah terik kering atau setengah kering (semiarid)
radiasi matahari sangat kuat, sehingga perlu perlindungan,
Rumah
dibangun dari bata merah dengan jendela kecil dan atap dan dinding dicat putih
untuk memberikan isolasi dari panas siang hari dan dibangun dengan banyak loteng
untuk memanfaatkan angin dan memberi bayangan di bagian bawahnya.
Rumah di daerah savana menggabungkan karakteristik
daerah terik-lembab dan terik-kering,
Rumah
dibuat dari bahan campuran antara lumpur dan rumput yang dikelilingi oleh duri
untuk melindungi dari binatang buas dan dibangun di bawah perlindungan bayangan
pohon untuk melindungi dari panas siang hari.
Rumah di daerah mediteranean mempunyai kemiripan
dengan rumah daerah terik-kering daerah tropis, karena pada waktu musim panas
cuacanya menjadi terik dan kering, sedang untuk mengatasi musim dingin dibuat
perlindungan yang lebih kuat,
Rumah
kuno di daerah ini sering mempunyai halaman terbuka, karena matahari tidak pada
zenith dan sinarnya tidak langsung ke halaman,
Bagian
dari rumah ini menjaga iklim yang sesuai dan kesejukan denganmenempatkan kolam
air mancur di halaman rumah
Rumah
di daerah pantai timur mempunyai konstruksi yang kuat, karena banyak jumlah
curah hujannya dan lebat,
Adanya
panas yang ekstrim diimbangi dengan adanya pengatur udara (air conditioning).
Rumah di daerah gurun berupa tenda yang mudah
diangkat untuk mendapatkan manfaat dari setiap angin yang berhembus, karena
daerahnya mempunyai suhu paling tinggi dan sangat jarang tumbuh-tumbuhan
Rumah
di daerah dingin biasanya kecil, sehingga ada pengawetan panas,
Radiasi
matahari tidak jadi masalah, bahkan rumah dibangun dengan mengambil manfaat
dari sinar matahari,
jika
penerangan matahari tidak diperlukan pada waktu tertentu, maka tirai dapat
dipakai untuk melindunginya
Rumah di daerah sangat dingin di daerah hutan, rumah
berupa pondok kayu yang mempunyai atap runcing untuk mencegah tumpukan salju,
Di
daerah kutub orang eskimo membuat rumah dengan bentuk lingkaran bergaris tengah
±10 kaki, dibangun dari balok salju, batu, balok kayu atau tulang ikan paus
yang dibungkus kulit binatang,
Ø
Iglo ada ruang tempat tidur yang sedikit lebih
tinggi dan dibungkus kulit binatang, jalan masuk berupa terowongan dan dibawah
ruang tempat tidur terdapat ruang untuk lampu agar panas lampu dapat
menghangatkan bagian dalam rumah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar